Minggu, 15 Mei 2016

KISAH MAKNA KOMAS IYAI AND PIKA IYAI


Komas Iyai  and Pika adalah seorang anak tunggal dari sebuah keluarga yang sederhana yang tinggal di pinggiran kota Nabire. Walaupun anak satu-satunya, sejak kecil ia seringkali dimarahi oleh ayahnya, di mata sang ayah, tidak ada satupun pekerjaan yang benar. Setiap harinya, Komas and Pika  selalu berusaha keras untuk mengerjakan sesuatu yang diinginkan oleh ayahnya and Ibunya. Tetapi tetap saja, karena hanya ketidak puasan sang ayah yang ia dapatkan Tetapi mengapa Bapa kau tinggal dunia ini.
Begitupun juga pada saat Komas Iyai and Pika  berusia 17 tahun, tidak ada ucapan kalimat “Selamat ulang tahun” yang keluar dari mulut ayahnya. Dan semua hal tersebut membuat Komas and Pika semakin membenci ayahnya. Karena Cocok ayah yang ada dalam dirinya, adalah Cocok seorang ayah yang pemarah dan juga tidak pernah memperhatikan dirinya. Hingga akhirnya, Komas and Pika pun memberontak dan tidak pernah satu haripun ia lalui hari tanpa bertengkar dengan ayahku.
Beberapa hari setelah ulang tahunnya yang ke-17, ayah Komas And Pika meninggal dunia. Akibatnya Tiba-tiba yang tidak pernah beliau katakan kepada siapapun, kecuali pada Mama saya. Walaupun merasa sedih dan kehilangan, tetapi di dalam diri saya masih tersimpan rasa benci terhadap ayahnya. Hingga sampai suatu hari ketika saya membantu ibunya membereskan barang-barang peninggalan almarhum Bapa saya , ia menemukan sebuah bingkisan yang dibungkus dengan rapi, dan di atasnya tertulis, ‘Untuk anakku  Dua tersayang’.
Dengan hati-hati, diambilnya bingkisan tersebut, dan Komas dan adikku pika  pun mulai membukanya. Di dalam bingkisan tersebut, terdapat sebuah Bahan bagunan yang Bapa Tinggalkan  serta sebuah buku lama yang ia inginkan. Selain kedua benda itu, terdapat sebuah kartu ucapan adalah sebuah buku warna hitam yaitu Injil  yang merupakan warna kesukaan Komas  dan Pika I Perlahan ia membuka,Buku ucapan tersebut, dan mulai membaca tulisan yang ada disana.

“Ya Tuhan, terima kasih karena Engkau telah mempercayai diriku yang rendah ini untuk memperoleh karunia tersebut dalam hidupku. Ku mohon ya Tuhan, jadikan buah kasih hamba ini menjadi orang yang berarti bagi sesama dan juga bagiMu. Janganlah kau berikan jalan yang lurus dan luas membentang baginya, tetapi berikan pula jalan yang penuh liku dan duri, agar dia dapat meresapi kehidupan yang seutuhnya. Sekali lagi ku mohon ya Tuhan, sertailah anakku dalam setiap langkah yang ia tempuh, jadikan ia sesuai dengan kehendakmu.

    Selamat Selamat  Tinggal anakku dua yang kukasihi , doa ayah selalu menyertaimu”.

Tulisan dalam Buku itu membuat air mata Komas and Pika tak terbendung lagi. Ibunya menghampiri dan menanyakan apa yang telah terjadi. Dalam pelukan ibunya, Komas and Pika  pun menceritakan tentang isi dan tulisan yang terdapat dalam Buku peninggalan ayahnya itu.
Sang ibu, lalu menceritakan bahwa ayahnya memang sengaja merahasiakan Karna dia sudah bahawa Nanti waktu begini saya akan tinggalkan dunia ini yang diderita sejak lama. Dan sengaja mendidikmu dengan keras, agar kamu dua kelak menjadi Cocok Pria and wanita yang kuat dan tegar.
kisah bermakna di atas mengingatkan kita untuk tidak selalu melihat apa yang kita lihat dengan kedua mata kita. Tetapi lihat juga sesuatu dengan mata hati kita. Karena apa yang kita lihat dengan kedua mata kita, terkadang tidak sepenuhnya seperti apa yang sebenarnya terjadi. Kasih sayang seorang ayah, Ibu, saudara-saudara, atau orang-orang disekitar kita, dan terutama kasih Yang Maha Kuasa yang dilimpahkan kepada kita dengan berbagai cara. Hanyalah tinggal bagaimana cara kita menerima, menyerap, mengartikan, dan membalas kasih sayang Bapa and Mama tersayang.
bY KOMAS AND PIKA

0 komentar:

Posting Komentar

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *