Rabu, 04 Mei 2016

PENOLAKAN PEMEKARAN KABUPATEN BARU MAPIA RAYA

PENOLAKAN PEMEKARAN BARU MAPIA RAYA


Terimakasih tuhan engkau berikan tanahku papua aku rajin juga sampaikan maksid mu.
Atas nama allah papua tokoh adat masyarakat ,distrik Mapia dan atas nama tokoh agama, intelektual mahasiswa distrik Mapia Penolakan perencanaan pembentukan pemekaran (Mapia Raya) kabupaten baru distrik Mapia menolak pemekaran berdasarkan pengelaman pahit yang pernah dirasaka oleh masyarakat Mapia distrik Mapia adalah tahun 197-2001 negara indonesia diskriminatif rasial dan pembunuhan burutal terhadap suku pada umumnya masyarakat KAB Dogiyai dengan segala macam cara yang dilakukan melaluhi operasi kekuatan TNI/POLRI indonesia membunuh dan memperkosa mama-mama dengan tidak sesuai dengan instrument produk hokum moral ,dan tidak manusiawi kenyataan terjadi ,Kabupaten Dogiyai karena hanya untuk merendam papua merdeka maka hal ini sebenarnya dokumen peganggan hidup bagi generasi penerus  orang Papua  tapi benar-benar terjadi pemekakaran didistrik Mapia  maka oknum tim pemekaran tersebut segera mempertanggung jawabkan tulang,belulang orang tua kita mati karena atas memperjuangkan tanah papua ini maka tim pemekaran tersebut tidak minggikuti prosedur dan tidak minta komitmen bersama dari masyarakat distrik Mapia mereka mengatakan bahwa perencanaan pemekaran kabupaten baru Mapia Raya adalah bukan kemauan masyarakat suku Mapia tetapi ,kepentinggan seseorang merasa rugi karena tidak dapat posisi yang baik dibidang pemerintahan atau    kalah politik
Karena itu pemekaran otonomi khusus adalah bukan perubahan bagi masyarakat Mapia yang tinggal didistrik Mapia tetapi menganjurkan hak-hak, wilayah ,dusun dan tanah adat yang didiami oleh tete moyangorang Mapia dan mengilangkan nilai norma yang berlaku dimasyarakat suku Mee Mapia oleh sebab itu orang Mapia perlu mengetahui bersama adalah pemekaran kabupaten baru untuk siapa .? jawabannya adalah pemekaran kabupaten baru distrik Mapia bukan untuk orang asli suku Mee Mapia ,tetapi hanya kepentingan seseorang yang membuka peluang supaya masyarakat trans Indonesia dari jawa datang ambil tanah dengan menanam modal dan memiliki rumah mewa ,membanggun tokoh-tokoh besar
berpandangan, pemekaran wilayah perlu dilihat dari berbagai aspek. Aspek-aspek yang perlu menjadi perhatian adalah jumlah penduduk, sumber daya manusia (SDM), luas wilayah, kepadatan penduduk, pendapatan penduduk, sumber daya alam (SDA), dan aspek lainnya yang bisa mendukung dimekarkannya wilayah distrik Mapia menjadi kabupaten, dan berpandang juga segi pendidikan orang Mapia siapa yang duduk dikepalah dinas instasi tersebut dan jumelah pendidikan mulai dari SMA- S2 .DAN Dr berapa . berati bukan tidak ada hanya pejabat pemerintah suku Mee Mapia yang tidak ada kepercayaan
Kabupaten induk Dogiyai saja tidak Berjan dengan baik ,untuk duduk di pemerintahan dan mengatur daerahnya. Malah sebagian besar pegawai negeri sipil di lingkup pemerintahan kabupaten Dogiyai adalah orang non-Papua dan sebagian lagi saudara-saudara Papua yang lain. Sedangkan orang pribumi Dogiyai.Kabupaten  hanya menjadi penonton setia di atas tanahnya sendiri. Jika demikian, pemekaran (Mapia Raya) dimekarkan menjadi kabupaten untuk siapa kalau kabupaten  induk saja sudah  seperti ini.
Lebih jauh, mahasiswa menilai, semua kebijakan dalam pembangunan di kabupaten Dogiyai tidak pernah berpihak kepada pribumi setempat, yaitu Dogiyai  dan Pada umum Meuwodide Malah pribumi Mapia dan KAB Dogiyai dijadikan objek oleh para elit lokal, provinsi, dan pusat untuk kepentingan pribadi dan kelompok semata.
Lebih jauh lagi dipandang dari pihak (Mahasiswa Mapia Bersama Tuan Tanah Mapia) pemekaran Mapia Raya menjadi kabupaten dipandang merupakan bisnis kelompok elit di daerah yang sekedar menginginkan jabatan dan posisi tanpa memperhatikan dan memperdulikan nasib rakyat.




                           Penulis : KOSMAS IYA

2 komentar:

FORMULIR KONTAK

Nama

Email *

Pesan *