Alkitab adalah firman dari Tuhan yang kreatif. Orang yang tekun membacanya tidak akan kehabisan ide kreatif.
Perubahan besar tidak membutuhkan langkah-langkah besar, tetapi
langkah-langkah kecil yang mencegah, menyelesaikan masalah, dan yang
menghasilkan keuntungan yang lebih pasti dan teratur.
Nilai positif dari setiap usaha adalah semakin membentuk karakter kita
untuk tidak mudah menyerah pada keadaan, melainkan pada Pemberi keadaan,
karena ada upah bagi usaha kita. Kuatkanlah hatimu dan jangan lemah
semangatmu!
Kecekatan dan karakter baik yang melekat pada diri seseorang menjadikannya pribadi yang bernilai plus di mataNya.
Karena itu, hai manusia, siapapun juga engkau, yang menghakimi orang
lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi
orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang
menghakimi orang lain melakukan hal-hal yang sama.
Jika kita mengalami kemunduran atau ketika orang meninggalkan kita,
ingatlah, Tuhan sedang bekerja di balik layar. Kita mungkin tidak dapat
mengatasi keadaan, tetapi Tuhan punya rencana, dan Dia bisa membuat
jalan. Terus berjalan dalam iman.
Setiap perbuatan baik akan mendapat balasan dari Tuhan, tidak peduli
seberapa kecil perbuatan baik tersebut dilakukan atau apakah ada orang
lain yang melihat perbuatan baik yang kita lakukan tersebut. Terus
berbuat baik.
Ada yang bisa kita ubah, ada yang tidak. Ada yang menjadi bagian kita,
ada pula yang menjadi bagianNya. Ada yang memang benar terjadi, ada pula
yang hanya bayangan ketakutan kita. Tetapi satu yang pasti: kita tidak
boleh kuatir, karena Tuhan yang memelihara kita. Kita tidak pernah
berjalan sendiri. MataNya selalu tertuju kepada kita dan tanganNya
selalu menggandeng kita.
Tuhan memberi kita hikmat dalam berkata-kata supaya menjadi berkat untuk
sekitar kita. Oleh sebab itu, gunakanlah hikmat yang Dia beri supaya
setiap perkataan kita dapat menjadi berkat (Ams 15:23).
Tangan Tuhan menyertaimu hari ini, menyentuh hidupmu dengan damai,
memberkati hatimu dengan cinta dan menghibur dirimu dengan sukacita.
Entah hari ini indah atau tidak, yakinlah semua yang terbaik akan kamu
miliki saat hidup bersama Tuhan.
Nehemia adalah seorang bupati Yerusalem (Nehemia 5). Dia memiliki sikap
seorang pemimpin yang mendengarkan lalu berpikir dan peduli dengan
orang-orang di sekitarnya serta tidak mencari keuntungan untuk diri
sendiri, tetapi takut akan Tuhan. Never give up.
Pemisahan orang percaya dan orang fasik, orang benar dan jahat, pasti akan dilakukan Tuhan pada akhir zaman.
Integritas seorang pelayan Tuhan di uji melalui: apa yang kita pikirkan
harus sama dengan yang kita katakan, dan apa yang kita katakan harus
sama dengan tindakan yang kita lakukan; di manapun, kapan pun.
Santan yang di masak akan menghasilkan minyak. Orang yang mau dip roses
akan menghasilkan karakter mulia. Tetap semangat dalam proses.
Pohon sesawi yang tinggi dan menjadi tempat burung pipit bernaung
berasal dari biji sesawi yang sangat kecil. Tetap semangat meskipun
kecil.
Ketika kita berbagi dengan orang lain sebagian dari apa yang kita
miliki, apa yang tersisa pada kita akan berlipat ganda dan bertumbuh.
Kemarahan yang diungkapkan seringkali bergegas pada permintaan maaf.
Kemarahan yang di pendam dalam hati seringkali mengeras dan menjadi
balas dendam.
Mari belajar menyingkirkan kebencian, rasa iri, kecemburuan, sikap
egoistis dan sinisme dengan menumbuhkan rasa cinta bagi semua manusia.
Karena kita tahu bahwa sikap negatif terhadap orang lain tidak akan
membawa kita pada keberhasilan.
Hanya dengan hati kita bisa melihat dengan benar. Apa yang esensial tidak nampak oleh mata. Mari belajar melihat dengan hati.
Kita tidak perlu takut, karena: Yesus sudah menebus kita dan kita
menjadi milikNya, Dia menyertai kita, Dia akan mencurahkan RohNya kepada
yang merasa membutuhkan. Kita adalah saksi-saksiNya (Yes 43-44)
Kaya atau miskin tidak menjamin seseorang berkenan kepada Tuhan. Cara hidup benarlah yang menentukan. Tetap di jalur yang benar.
Tidak ada benteng permusuhan yang tidak bisa dirobohkan jika kita bertekad untuk menggantikannya dengan jembatan kasih.
Bila hati terpaut kuat pada Tuhan, masalah tidak akan pernah menenggelamkan kita dalam lembah kekelaman.
Tuhan tidak meniadakan “lembah kekelaman”, tetapi Ia menjanjikan penyertaan ketika kita melaluinya.
Orang hebat menjauhi sikap yang menjatuhkan, mereka senang membuat sesamanya menjadi hebat.
Perbedaan antara hebat, rata-rata dan buruk dalam prestasi kerja
disebabkan oleh semangat. Demikian pertahanan terkuat di medan
peperangan adalah semangat yang tidak kendor.
Siput kecil yang menempel di batu karang merasa aman, badai membuatnya
melekat lebih erat ke karang. Berbahagialah dia yang hidupnya dalam
lindungan Tuhan, dan diberkatilah dia yang mengambil keputusan untuk
mengandalkan Tuhan.
Melihat mentari bersinar di pagi yang cerah adalah keajaiban bagi kita yang masih di beri nafas hidup.
Cinta dari Tuhan selalu hadir dalam setiap langkah kehidupan kita.
Meskipun terkadang kita melupakanNya dan seringkali menyalahkan Dia.
Namun ketulusan hatiNya yang selalu memaafkan kita yang membuat hingga
detik ini kita masih merasakan indahnya hidup. Tetap teguh dalam iman
dan percayalah bahwa dalam situasi apapun Tuhan tidak pernah melupakan
kita.
Kebahagiaan akan tumbuh berkembang manakala kita menolong orang lain.
Ketika kita mencoba tidak menolong sesama, kebahagiaan akan berlalu dan
mengering. Kebahagiaan bagaikan sebuah tanaman, harus disirami tiap hari
dengan sikap dan tindakan menolong.
Kegagalan disebabkan oleh dua hal, yakni orang yang berpikir tetapi
tidak pernah bertindak dan orang yang bertindak tapi tidak pernah
berpikir.
Sahabat paling baik dari kebenaran adalah waktu, musuhnya yang paling
besar adalah prasangka, dan pengiringnya yang paling setia adalah
kerendahan hati.
Melalui Doa Bapa Kami, Tuhan Yesus mengajar agar kita meminta
kehendakNya yang terjadi di atas bumi dan kita dijauhkan dari pencobaan.
Mengapa demikian? Karena keinginan kita terkadang justru menjadi
pencobaan itu sendiri sehingga menjadi bumerang bagi hidup kita.
Rencana kita boleh indah, tetapi rencana Tuhan lah yang terindah. Hidup
kita mungkin baik-baik saja, tetapi hidup bersamaNya lebih sempurna.
Pekerjaan kita mungkin menjanjikan, tetapi berkatNya lah yang menjadikan
kaya. Kekuatan tangan kita mungkin sanggup membawa kita menjadi orang
hebat, tetapi hanya bersama Tuhan kita menjadi luar biasa.Sebab Tuhan
bukan hanya mencukupi apa yang kita perlukan, tapi Ia memberi dengan
berkelimpahan.
Saat tidak ada jalan, Tuhan membuat jalan. Dia membuat jalan bukan di
darat, tetapi di laut. Bukan pula di air yang tenang, tetapi di air yang
hebat. Jalan yang Dia buat untuk menyelamatkan umatNya, sekaligus
membinasakan musuhNya. Ingat!! Di dalam situasi yang berkecamuk dan
tidak ada jalan, Dia pasti buka jalan dengan caraNya yang ajaib (Yesaya
43:15-17)
Kebanyakan kesaksian dari kita umumnya selalu diawali dengan rasa takut /
kuatir. Tetapi ternyata apa yang ditakutkan / dikuatirkan tidak
terjadi. Mengapa? Karena kalau kita berserah kepadaNya, maka Roh Damai
Sejahtera akan bekerja melampaui akal dan pikiran (Filipi 4:6-7)
Daniel mengandalkan Tuhan dalam hal: (1) Potensi yang dimiliki, (2)
Peluang-peluang yang ada, (3) Penyelesaian permasalahan yang dihadapi.
Andalkan Tuhan dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun! Dia tidak
dibatasi ruang, waktu, dan kondisi. Dia maha hadir, Dia ada di
tengah-tengah kita (Daniel 2:19-22)
Bayangkan!! Kalau kita memakai baju / jubah tanpa ikat pinggang, pasti
tidak pantas dan kita merasa malu. Kitalah ikat pinggang bagi Tuhan.
Kalau dalam kerohanian kita lapuk sama artinya mempermalukan Tuhan,
karena ikat pinggangNya lapuk tidak bisa dipakai. Bukankah kita harus
mempermuliakan Tuhan sehingga Dia berwibawa dengan Jubah KebesaranNya?
(Yeremia 13:1-11)
Keberanian percaya kita kepadaNya ialah bahwa Dia mengabulkan doa kita,
jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya (Matius
6:10)
Dulu Bait Tuhan adalah sebuah bangunan buatan manusia dan didalamnya ada
loh batu yang di tulis oleh jari Tuhan. Sekarang kitalah Bait Tuhan,
pada loh hati kita Tuhan menuliskan firmanNya dan RohNya bersemayam
dalam kita (2 Korintus 3:1-6)
Firman Tuhan bukanlah kata-kata mutiara atau hasil karya sastra dan
sejenisnya, tetapi firman Tuhan adalah kekuatan dan pengertian tentang
sifat Tuhan (2 Timotius 3:16)
Garam yang hambar tidak ada gunanya. Pelita yang di tutup gantang juga
tidak ada gunanya. Begitu juga kita, kalau perbuatan baik kita tidak di
lihat orang sehingga mereka tidak memuliakan Bapa di Sorga, maka kita
pun tidak ada gunanya. Kita berguna jika perbuatan kita di lihat orang,
sehingga mereka yang melihatnya memuliakan Bapa di Sorga (Matius
5:13-16)
Kita tidak boleh bermegah / bersandar kepada sumber daya yang ada pada
kita, misalnya: keuangan, kesehatan, kecerdasan atau sistem organisasi
kita yang kuat. Tetapi Tuhan ingin kita bermegah karena kita mengenal
karakterNya. Menurut 1 Korintus 2:6-16, kita dapat memahami karakterNya
melalui rohNya. Jadi kita boleh bermegah karena kekuatan Roh Tuhan
(Yeremia 9:23-24)
Yesus dicobai di tiga tempat, yaitu: (1) Padang gurun, yang melambangkan
daerah miskin karena tidak ada makanan, (2) Tempat yang tinggi, yang
melambangkan daerah yang kaya, (3) Yerusalem di bubungan Bait Suci, yang
melambangkan daerah suci / tempat ibadah. Disinilah Iblis
memutarbalikkan ayat-ayat suci. Demikian juga dengan kita, saat kita
miskin / menderita, Iblis mendorong kita agar mujizat terjadi. Saat kita
sukses / kaya, Iblis mendorong kita agar memuji dia. Saat di tempat
ibadah / suci, Iblis mempengaruhi kita dengan meminjam ayat-ayat suci
Tuhan (Lukas 4:1-13)
Ketika Tuhan mengurangi sumber daya dari 32 ribu orang menjadi 300
orang, itu bukanlah hukuman. Hal itu merupakan persiapan bagiNya untuk
dimuliakan melalui hidup umatNya, pada saat umatNya bersedia mengakui
dan mempercayai kuasaNya. Dalam kehidupan iman kita, sumber daya kita
dapat menjadi “musuh” dari kepercayaan. Tuhan ingin kita bersandar
kepadaNya (Hakim-hakim 7:2-7)
Sifat benda cair / fluida adalah mengalir ke tempat yang lebih rendah.
Begitu juga minyak di kepala Harun, pasti mengalir turun dan
butiran-butiran air di dataran Hermon pasti turun ke dataran yang lebih
rendah. Mengapa demikian? Karena sifatnya memang demikian. Lalu
bagaimanakah sifat orang yang mendapat kehidupan kekal? Jawabnya mudah
saja, yaitu mereka yang hidup rukun dengan sesama tanpa keretakan
(Mazmur 133)
Penghalang terbesar untuk meraih sukses bukanlah kekurangan atau kelemahan, tetapi semangat yang patah. Semangat itu penting
Menjadi seorang pelayan Tuhan bukan soal “saya bisa”, tetapi soal “saya
bersedia”. Menjadi pelayan Tuhan adalah sebuah keputusan
Firman Tuhan memiliki integritas dan kuasa Ilahi. Dia menjamin semua
janji yang ada di firmanNya. Kuberikan hati yang baru, roh yang baru dan
kepadamu hati yang taat. Hormatilah firman Tuhan yang penuh integritas
Tangan dan hati Tuhan terbuka untuk menerima kesusahan umatNya yang mau
berserah kepadaNya. Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong
kita, dan hati Tuhan rindu memelihara kita, dan membuat kita teguh
menjalani kehidupan yang sulit. Tetap percaya.
“Tetaplah berdoa” berarti bercakap-cakap dengan Tuhan. Doa membuat kita
berbicara kepada Tuhan. Meditasi membiarkan Tuhan berbicara kepada kita.
Di balik berkat yang kita terima, tersimpan tanggung jawab untuk berbagi
dengan sesama. Kita di pilih untuk menjadi penyalur berkat, bukan
menjadi penimbun berkat. Dengan memberi kita mendapat, dengan menahan
berkat, justru kita akan kehilangan (Amsal 11:24-25)
Tuhan Yesus, ini hambaMu. Jadikanlah dia ibu jari yang selalu membuatMu
bangga. Jadikanlah dia jari telunjuk, yang menunjukkan jalan yang benar
bagi mereka yang tersesat. Jadikanlah dia jari tengah, yang menjadi
penengah di setiap keretakan. Jadikanlah dia jari manis, yang selalu
setia / manis kepada semua orang. Jadikanlah dia jari kelingking, yang
cepat mendamaikan segala kesalahpahaman
Kesalahan tidak membuat kita gagal, tetapi yang membuat kita gagal adalah tidak mau belajar dari kegagalan tersebut.
Tuliskan rencanamu pada sebuah kertas dengan pensil. Tetapi berikan
penghapusnya pada Yesus, dan ijinkan Dia menghapus bagian yang salah,
agar Dia dapat menggantikannya dengan rencana yang indah.
Jangan mensyaratkan perubahan di luar agar kita bersedia berubah. Tidak
ada perubahan yang bernilai di luar, bila tidak ada perubahan yang
berarti di dalam. Ingatlah, bahwa pintu selalu di buka dari dalam.
Bilamana ada yang mengetuk pintu lagi, jangan jemu membukanya. Tetap
setia, Tuhan memberkati.
Kitab 1 Samuel menunjukkan / menggambarkan kehidupan dua orang yang
berbeda: yang satu adalah orang yang hidup sesuai kehendak Tuhan dengan
kesungguhan iman. Sedangkan yang lainnya adalah orang yang hidup sesuai
dengan kemauan pribadinya. Tetap semangat, karena ada upah bagi usahamu.
Dalam kehidupan iman kita, terkadang apa yang ada pada kita melunturkan
kepercayaan kita pada Tuhan, kita menjadi ragu akan kuasa Tuhan ketika
kita mulai melihat kekuatan, posisi, kepandaian, serta segala yang kita
miliki. Beriman berarti tidak melihat apa yang ada pada kita.
Puncak kesuksesan di dalam Tuhan adalah ketika kita mempu menakhlukkan diri dan merendahkan hati.
Mengutamakan kepentingan diri sendiri merupakan langkah awal kejatuhan dari suatu kesuksesan.
Orang yang baik tidak hanya memberitahukan bagaimana menjalani hidup,
tetapi memberikan teladan yang baik. Mari menjadi orang baik.
Berdoalah supaya Tuhan memberikan kepadamu embun dari langit, dan
membuat ladang-ladangmu subur. Berdoalah supaya Dia memberikan kepadamu
gandum dan anggur yang berlimpah-limpah.
Memiliki harapan tidak otomatis menyelesaikan masalah kita. Namun dengan
memiliki harapan, kita akan optimis mampu menghadapi setiap masalah.
Jadi jangan kehilangan pengharapan.
Teguran memang berguna, tetapi dorongan yang menguatkan akan lebih bermanfaat.
Cara kita memberi lebih penting daripada apa yang kita berikan.
Kebaikan tidak hanya bagi orang-orang tertentu saja, melainkan bagi semua orang. Mari berbagi kebaikan.
Dimanapun kita berada, apapun yang kita kerjakan saat ini, sesungguhnya
memiliki nilai positif. Kita kadang menjadi silau oleh ‘rumput tetangga’
karena terlalu berfokus pada kekurangan di tempat kita berada saat ini.
Syukuri apa yang ada saat ini dan lakukan yang terbaik.
Manakala kita telah mencapai keberhasilan, jangan pernah sombong dan
tetaplah rendah hati. Sesungguhnya ujian terberat bukan pada saat kita
berada di bawah, melainkan pada saat kita berada di puncak keberhasilan.
Ketika orang lain belajar dari kesalahan serta kegagalan kita, dank
arena pengalaman pahit tersebut banyak orang tersadar dan terluput dari
hal serupa, maka pengalaman kita tidaklah sia-sia. Bersyukur kita
menjadi berkat meski bagi kita tidak mudah.
Kesalahan tidak membuat kita gagal, tetapi yang membuat kita gagal adalah tidak mau belajar dari kegagalan tersebut.
Walaupun Yesus berduka saat kita gagal, Dia tidak pernah sinis. Dia
memang meminta pertanggungjawaban kita, tetapi Dia tetap mendukung kita
dengan kasihNya. Tegurannya lembut tetapi tegas, Dia pun selalu cepat
mengampuni.
Tiga hal yang tidak pernah kembali: waktu, kesempatan dan perkataan.
Tiga hal yang menghancurkan: kemarahan, kesombongan dan dendam. Tiga hal
yang tidak boleh hilang: kasih, sukacita dan damai sejahtera. Tiga hal
yang tidak kekal: harta, jabatan/gelar dan pasangan. Tiga hal yang
membuat kita berharga: kejujuran, kepercayaan dan kerendahan hati. Tiga
hal yang membuat kita bertahan dalam hidup: iman, pengharapan dan
bersyukur dalam segala hal.
Ketika kita tidak belajar bahagia dengan situasi dan kondisi saat ini,
kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan di situasi dan kondisi yang
lain. Bahagia ditentukan oleh sikap hati, bukan situasi dan kondisi.
Sudahkah kita berperan serta mengupayakan kebaikan bagi sesama? Tuhan
ingin kita berbagi kebaikanNya dengan orang lain. Nyatakan kasih
pengampunan, tegakkan keadilan, berdayakan kebenaran dan kuasaNya bagi
orang-orang yang ada di lingkungan kita.
Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lebih utama
daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya
memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain
juga.
Dalam kehidupan iman kita, terkadang apa yang ada pada kita melunturkan
kepercayaan kita pada Tuhan, kita menjadi ragu akan kuasa Tuhan ketika
kita mulai melihat kekuatan, posisi, kepandaian serta segala yang kita
miliki. Beriman berarti tidak melihat apa yang ada pada kita.
Saat badai masalah menerpa hidup kita, dan hidup kita makin terpuruk
karena beban yang terus menindih; ingat dan rasakan bahwa Tuhan kita
yang penuh kasih selalu tinggal dekat dan selamanya menyertai kita.
Teori hanya membuat kita tahu, tapi yang membuat kita berhasil adalah menjalankan apa yang kita ketahui.
Salah satu kunci yang dibutuhkan untuk menjalani hidup ini dengan lebih
baik adalah dengan memiliki semangat. Karena semangatlah, kita menjadi
dikuatkan dan bertenaga untuk melakukan sesuatu.
Apapun yang kita pilih selalu ada konsekuensinya. Jangan ragu, yakinlah
pada apa yang kita pilih. Lebih baik kita mengambil pilihan dan belajar
sesuatu darinya, daripada hanya duduk diam dan diliputi kebimbangan
hidup.
Setiap orang memikul beban atau permasalahan hidupnya masing-masing.
Sebelum kita menilai, menghujat atau mencampuri urusan orang lain, ada
baiknya kita terlebih dahulu melihat diri kita masing-masing.
Maknai hidup kita dengan positif dan lebih berguna. Munculkan semangat
hidup kita untuk menjalani tugas mulia selama di dunia ini. Mari ubah
dunia mulai dari dalam diri kita. Alkitab berkata, “kuatkanlah hatimu,
jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu”.
Salah satu kunci yang dibutuhkan untuk menjalani hidup ini dengan lebih
baik adalah dengan memiliki semangat. Karena semangatlah, kita menjadi
dikuatkan dan bertenaga untuk melakukan sesuatu.
Singkirkan pemikiran yang hanya membuat kita kuatir, takut dan tidak
semangat. Isilah pikiran kita dengan hal yang baik, menyenangkan dan
menyemangati kita.
Milikilah pengendalian penuh atas perkataan kita. Biar perkataan kita
bisa membawa damai sejahtera untuk sesama, sehingga nama Tuhan
dipermuliakan melalui kehidupan kita (2 Tim 2:16).
Tuhan memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada
yang tidak berdaya. Jangan cari kekuatan dan semangat di tempat lain,
karena semuanya itu sia-sia. Carilah Tuhan.
Jadilah seperti akar yang gigih mencari air, menembus tanah bebatuan
yang keras demi mengupayakan kehidupan. Ketika pohon tumbuh, berdaun
rimbun, berbunga indah dan berbuah manis, mendapat pujian. Namun akar
tidak pernah iri. Ia tetap tersembunyi dalam tanah. Itulah makna dari
sebuah pengorbanan yang tulus (Gal 5:22-23).
Tidak cukup warna untuk melukiskan kasih setia Tuhan. Tidak cukup angka
untuk menghitung berkat-berkat Tuhan. Tidak cukup kata dan lagu untuk
mengungkapkan keagungan dan kemuliaan Tuhan. Mari kita bersyukur dengan
tetap mengingat kasih Tuhan.
Gunakan syukurmu dan buang keluhmu dalam menghadapi setiap cobaan,
karena cobaan yang kamu alami adalah sebagai proses pemuliaan. Jangan
pernah menyalahkan orang lain atas kesedihanmu, karena kebahagiaanmu
adalah urusanmu. Kebahagiaanmu harus dari dalam dirimu. Dekatkan hidupmu
dengan Tuhan. Semakin dekat hidupmu dengan Tuhan, semakin terasa ringan
beban hidupmu.
Ketika Tuhan mengambil sesuatu dari genggamanmu, Ia tidak menghukummu. Ia hanya membuka tanganmu untuk menerima yang lebih baik
Kasih adalah buah yang tidak kenal musim, dapat di petik tiap orang
kapan saja. Walau kasih tidak selalu di balas manis, tetapi jangan
pernah berhenti berbuat kasih pada orang lain. Hiduplah dalam kasih,
karena kasih itu indah, membawa damai, sukacita dan harapan tiap hari.
Janganlah iri hati karena keberhasilan orang lain, karena setiap orang memiliki jalan keberhasilan masing-masing.
Jangan menjadi palsu dengan meniru orang lain yang bukan diri kita yang
sebenarnya. Kita adalah pribadi yang istimewa dan unik. Kita memiliki
kelebihan yang mungkin tidak dimiliki orang lain. Banggalah menjadi diri
sendiri.
Jika kita tahu bahwa mengeluh tidak akan menghasilkan sesuatu yang
berguna, untuk apa kita masih mengeluh? Mari jalani hidup ini dengan
sebuah tindakan nyata dan bukan keluhan semata. Tindakan kita lebih
bernilai daripada keluhan kita.
Sirami tanaman kita dan kita akan menuainya. Kembangkan potensi kita dan kita akan berhasil.
Apa yang keluar dari mulut kita dapat menjadi berkat dan motivasi, atau
sebaliknya dapat menjadi sebuah malapetaka. Hati-hati dengan mulut kita.
Iri hati bisa timbul ketika kita kehilangan rasa syukur atas apa yang
Tuhan berikan. Kasih menjadi luntur, berganti rasa tidak aman dan
curiga. Jika kita mulai mengalaminya, waspadalah.
Di setiap langkah ada tujuan. Di setiap nafas ada kehidupan. Di setiap harapan ada kepastian. Di setiap doa ada jawaban
Tuhan menghadirkan benci agar kita tahu arti menyayangi. Tuhan
menghadirkan duka agar kita tahu arti senyuman. Tuhan menghadirkan salah
supaya kita tahu arti memaafkan. Tuhan menghadirkan kesendirian supaya
kita tahu arti kebersamaan
Dari air kita belajar ketenangan. Dari batu kita belajar
ketegaran. Dari tanah kita belajar kehidupan. Dari kupu-kupu kita
belajar merubah diri. Dari padi kita belajar rendah hati. Dari Tuhan
kita belajar tentang kasih saying yang sempurna. Melihat ke atas:
memperoleh semangat untuk maju. Melihat ke bawah: bersyukur atas semua
yang ada. Melihat ke samping: semangat kebersamaan. Melihat ke belakang:
sebagai pengalaman berharga. Melihat ke dalam: untuk introspeksi.
Melihat ke depan: untuk menjadi lebih baik (Fil 4:8)
Tuhan tidak pernah menjanjikan hari-hari kita berlalu tanpa sakit,
berhias tawa tanpa air mata, berselimut senang tanpa kesulitan, lautan
tenang tanpa badai. Tetapi Dia menjanjikan kekuatan untuk mengarungi
kehiduipan kita hari ke hari. Dan janji itu harus kita rengkuh. Tetaplah
setia, jadilah pemenang.
Jadilah seperti awan yang berair, yang tidak berlalu di tiup angin. Dan
tidak seperti pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan
buah.
Tuhan tidak memandang siapa atau dari mana kita berasal. Dia mau supaya kita takut dan berpegang teguh pada kebenaranNya.
Pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib membuktikan besar kasih setia
Tuhan kepada semua orang yang menerimaNya, yang percaya dalam namaNya.
Petrus berkata: “Aku telah mengerti bahwa Tuhan tidak pernah membedakan
orang.” Yang menjadi perbedaan ialah takut akan Tuhan. Mari merenungkan
firman dan mengintrospeksi diri.
Ada banyak hal yang tidak dapat kita lakukan, tetapi kita dapat
melakukan hal-hal yang dapat kita lakukan. Mari kita mendorong diri kita
untuk fokus kepada potensi diri kita daripada keterbatasan kita (Roma
12:4)
Mendung diciptakan bukan untuk membuat langit menjadi gelap, tetapi ia
hadir untuk memberi kabar gembira akan sejuknya air hujan yang akan
turun. Luka bukan hanya semata untuk membuat kita tersiksa, tetapi ia
ada agar kita sadar, bahwa kita hanyalah manusia biasa. Indahnya
kehidupan bukan terletak dari banyaknya kesenangan, tetapi terletak pada
syukur kita kepada Tuhan atas segala yang telah diberikanNya kepada
kita.
Di setiap persoalan yang kita alami, Tuhan Yesus turut bekerja di
dalamnya. Di setiap pergumulan, telah Dia rancangkan hari depan yang
sejahtera dan penuh harapan. Dialah yang selalu kita andalkan dan
nantikan, pertolonganNya bagi kita. Hanya Dia, Tuhan Yesus yang
selamanya kita sembah.
Ada waktu untuk bersuka dan berduka. Ada waktu untuk berdiam. Ada pula
waktu untuk berkata. Di saat yang kita alami, kadang tidak seperti yang
kita inginkan. Tetapi di atas segalanya, kita tahu bahwa Tuhan turut
bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihiNya. Serahkan
semua pergumulanmu kepada Tuhan, karena kalau Tuhan yang berkarya, semua
akan menjadi indah pada waktunya.
TUHAN mau agar kita hidup seperti rumput. Walau di injak, di potong,
dihancurkan, di bakar, namun muncul lagi, lebih hijau dan lebih kuat
dari sebelumnya.
Ketika kita tidak lagi bisa mengubah situasi yang ada, saatnya kita
mengubah diri kita. Ubah pola pikir dan tindakan kita, jangan sekedar
mengeluh dan menyalahkan situasi. Marilah kita berefleksi diri daripada
mengeluh dan membuang energi. Tetap semangat.
Belajarlah. Tiada hari tanpa kasih. Selalu berlapang dada dan mengalah.
Hidup ceria, bebas, leluasa. Tidak ada yang tidak bisa diikhlaskan.
Tidak ada sakit hati yang tidak bisa dimaafkan. Tidak ada dendam yang
tidak bisa terhapus. Jalani hidup ini dengan segala sifat positif yang
kita miliki. Jika hati sejernih air, jangan biarkan ia keruh. Jika hati
seputih awan, jangan biarkan ia mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi
dengan kasih sayang.
Ingalah pepatah yang mengatakan: Jika kamu tidak memiliki yang kamu
sukai, maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini. Belajar menerima apa
adanya dan berpikir positif. Rumah mewah bagai istana, harta benda yang
tidak terhitung, kedudukan dan jabatan yang luar biasa, namun…. Ketika
nafas terakhir tiba, sebatang jarum pun tidak bisa di bawa pergi.
Sehelai benang pun tidak bisa di miliki. Apalagi yang mau diperebutkan.
Apalagi yang mau disombongkan. Maka jalanilah hidup ini dengan hati
nurani. Jangan terlalu perhitungan dan jangan hanya mau menang sendiri.
Jangan suka menyakiti sesama, apalagi terhadap mereka yang berjasa
terhadap kita.
Yang indah hanya sementara. Yang abadi hanya kenangan. Yang ikhlas hanya
hati. Yang tulus hanya dari sanubari. Tidak mudah mencari yang hilang.
Tidak mudah mengejar impian. Namun yang lebih susah adalah
mempertahankan yang ada, karena walaupun tergenggam bisa terlepas.
Di mata Tuhan, cinta tidak pernah usai. Di hati Tuhan, pengampunan
selalu ada. Di pelukan Tuhan, ada damai dan sukacita yang abadi. Sebelum
hari berakhir, datanglah ke hadapan Tuhan dalam doa yang penuh dengan
ucapan syukur. Karena sungguh, Ia baik, Ia sangat baik.
Berdoa: membuat dirimu kuat. Murah hati: membuat dirimu diberkati.
Gembira: membuat dirimu sehat. Sabar: membuat dirimu bijak. Lemah
lembut: membuat dirimu dikagumi. Setia: membuat dirimu dicintai.
Mengasihi: membuat dirimu mengerti arti kehidupan.
Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan
ketenangan, tetapi mereka di bentuk melalui kesukaran, tantangan dan air
mata (Ibrani 11:23-29). Jangan menyerah sewaktu kita merasa seakan
semua sulit untuk kita jalani, percayalah bahwa TUHAN akan memberikan
kemampuan kepada kita untuk menjalaninya. Bersama Tuhan Yesus kita
menjadi orang yang hebat, lebih dari pemenang.
0 komentar:
Posting Komentar